Diplomat Rusia Pulang dari Korut Pakai Troli Didorong Sendiri

Diplomat Rusia Pulang dari Korut Pakai Troli Didorong Sendiri
Diplomat Rusia pulang dari Korut pakai troli. (via REUTERS/HANDOUT)  
Penulis
|
Editor

International – Diplomat Rusia dan anggota keluarga pulang ke negaranya menggunakan troli rel yang didorong dengan tangan saat meninggalkan Korea Utara, pekan ini.

Mereka harus pulang dengan cara itu lantaran Korea Utara menutup perbatasan negaranya sebagai langkah ketat dalam menekan penularan Covid-19. Termasuk memblokir sebagian jalur transportasi bagi penumpang yang melintasi perbatasan.

“Karena perbatasan ditutup selama lebih dari setahun dan lalu lintas penumpang telah dihentikan, membutuhkan perjalanan yang panjang dan sulit untuk kembali pulang,” ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah posting di media sosial seperti dikutip dari Media CNN Indonesia, yang diberita Reuters, Jumat (26/02/2021).

Baca Juga:  Pemerintah Aceh Apresiasi Antusias ASN Sekretariat DPR Aceh Sumbangkan Darah

Foto dan video yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri menunjukkan troli, yang berisi tas dan koper berwarna cerah, didorong melintasi lanskap musim dingin.

Rombongan itu berjumlah delapan orang, termasuk seorang anak berusia 3 tahun. Mereka melakukan perjalanan 32 jam dengan kereta api dan dua jam dengan bus dari Pyongyang hanya untuk mencapai perbatasan Rusia pada hari Kamis (25/02)

Rombongan itu kemudian harus melintasi perbatasan dengan berjalan kaki, menaikkan barang-barang ke troli di rel kereta.

Baca Juga:  Generasi Muda Aceh Diajak Manfaatkan Peluang di Era Disrupsi

Sekretaris Kedutaan Rusia Vladislav Sorokin salah satu yang pulang menggunakan troli. Mereka mendorong lebih dari 1 kilometer, melintasi jembatan rel di atas Sungai Tumen, yang membelah kedua negara, Rusia dan Korea Utara. Pejabat Kemlu menyambut rombongan itu di stasiun perbatasan di sisi Rusia. Mereka kemudian melakukan perjalanan dengan bus ke bandara Vladivostok.

Selama 2020, jumlah diplomat asing menyusut, ditandai dengan banyaknya kedutaan besar Barat yang tutup di Korea Utara. Mereka yang akan pulang, seringkali harus bernegosiasi selama berminggu-minggu untuk mengatur tindakan khusus agar mereka bisa pergi.(Red)

Baca Juga:  Capella Honda Tantang Pelajar Kreatif di AHM Best Student 2020

 

Bagikan:

Tinggalkan Komentar