Gandeng UNICEF Indonesia, GEN-A Bentuk Kader Kesehatan Remaja Gampong Pemulung

Gandeng UNICEF Indonesia, GEN-A Bentuk Kader Kesehatan Remaja Gampong Pemulung
Puluhan remaja Gampong Jawa dilatih untuk menjadi kader edukasi kesehatan sebaya, Jumat 23/2/2024. (Foto: Infopublik.id)  
Penulis
|
Editor

Banda Aceh, News Analisa – Puluhan remaja Gampong Jawa dilatih untuk menjadi kader edukasi kesehatan sebaya. Pelatihan ini adalah salah satu rangkaian program Pembentukan dan Pembinaan Kader Taman Edukasi Remaja (TaKasi-SeRa) dengan tema Lingkungan Sehat Bebas Rokok, Gampong Aman Bebas DBD.

Direktur Eksekutif GEN-A, dr. Imam Maulana, Jumat (23/1/2024) menyatakan, pada pelatihan kali ini, GEN-A membawa tim dari 4 UNICEF Indonesia untuk ikut serta dalam memberikan edukasi dan motivasi. Mengusung tema pertemuan kali ini berfokus mendidik para kader untuk paham bahaya rokok melalui permainan dan pembuatan alat peraga edukasi bahaya rokok.

Kegiatan diawali dengan permainan Rangking 1 dimana para peserta diberikan pertanyaan dan menjawab benar atau salah. Peserta dengan jawaban yang tidak tepat dieliminasi. Pertanyaan yang disusun oleh Ns. Cut Aura Maghfirahm S.Kep (Anggota GEN-A) ini berfokus pada topik pencegahan merokok. Hal ini didasari oleh laporan The Aceh Institute pada tahun 2021 melaporkan bahwa lebih dari 50% siswa di Kota Banda Aceh adalah perokok aktif, dan Provinsi Aceh menduduki peringkat 15 dengan angkat perokok tertinggi di Indonesia.

Baca Juga:  Buruh Aceh Desak Percepatan Pengesahan Revisi Qanun Ketenagakerjaan

Selain itu, dari wawancara tim GEN-A dengan para peserta didapatkan bahwa hampir semua dari mereka memiliki anggota keluarga yang merokok, dan dari mereka pun ada yang pernah atau masih merokok. Peringkat 1 diperoleh oleh siswa kelas 3 SMP, Nur Mulyani, dan peringkat 2 (Juara 1) dan peringkat 2 diraih oleh Humaira, S=siswi kelas 6 SD.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan alat peraga bahaya rokok serta praktek penggunannya. Berbahan dasar botol plastik bekas, kapas, dan rokok para peserta masing-masing membuat alat peraganya sendiri dengan arahan dari anak didik yang telah dilatih sebelumnya. Ujung rokok dimasukkan kedalam ujung tutup botol yang dilubangi kemudian badan botol ditekan dan dilepas agar asap masuk ke dalam botol, pastikan setiap peserta memakai masker agar terjaga dari asap rokok. Setelah rokok habis, punting rokok dibuang dan ujung tutup tutup botol ditutup dengan kapas putih lalu badan botol ditekan dengan kuat. Asap yang keluar akan tersaring dan menyisakan kapas yang kotor berwarna coklat-kehitaman. Hasil ini menggambarkan kondisi paru perokok yang kotor akibat asap rokok.

Baca Juga:  Ditahan Atas Dugaan Pemerasan Terhadap Bupati Ramli, Tersangka Ucapkan Alhamdulillah

Selain itu, para peserta juga mendapatkan cerita motivasi dari Made Wikandana (Disability Inclusion Officer UNICEF Indonesia). Wikan, seorang disabilitas netra, menyampaikan jika ada teman-teman dengan kebutuhan khusus maka kita senantiasa untuk membantu, membimbing dan tetap berteman dengan mereka. Ada berbagai macam disabilitas, tidak hanya terbatas kemampuan melihat, tetapi juga ada yang tidak dapat berjalan, tidak mampu berbicara, tidak mampu mendengar, dan lain-lain. Para adik-adik peserta antusias bertanya tentang disabilitas dan cerita pengalaman menarik lainnya.

“GEN-A adalah wadah pertanggungjawaban keilmuan anak muda Aceh untuk bekontribusi dan menebar manfaat kepada masyarakat, salah satunya dibidang kesehatan seperti ini. Kami berharap TaKasi-SeRa Gampong Jawa dapat menjadi role model untuk pembentukan TaKasi-SeRa di gampong lainnya. Ini adalah pertemuan ke-4, pada pertemuan sebelumnya adik-adik diajarkan cara membuat alat pemberantas jentik nyamuk sederhana (ovitrap) dari botol plastik,” ujar dr. Imam Maulana.

Baca Juga:  Ketua BKMT Aceh, Ramadhan Di Tengah Covid Masyarakat Harus Semangat Jalankan Ibadah Puasa

“Kegiatan TaKasi-Sera ini kreatif, inovatif, dan sangat edukatif. Saya melihat adik-adik peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas untuk anak Aceh dan Indonesia” pesan Riana Wulandari (Health Officer UNICEF Indonesia).

“Kami dari DP3AP2KB sangat mendukung kegiatan ini. Kami berharap kedepannya akan terjalin kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan dampak praktik baik di TaKasi-Sera ini” tutur Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3AP2KB), Risda Zuraida.

TaKaSi-SeRa adalah salah satu inovasi dari GEN-A yang didukung oleh UNICEF dan PKBI. Pada kegiatan ini turut hadir Keuchik Gampong Jawa, perwakilan DP3AP2KB, Pengurus Taman Edukasi Aceh, dan perwakilan Forum Anak Kota Banda Aceh.Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A) adalah LSM kepemudaan yang memiliki visi yaitu menjadi katalisator generasi unggul Aceh GEN-A. Organisasi ini menjadi wadah bagi pemuda-pemudi yang ingin aktif untuk mengusung pembelajaran pembangunan karakter khususnya bagi anak-anak dan pemuda Aceh.

Bagikan:

Tinggalkan Komentar