Aceh Utara – Guna menghindari gagal panen dan kerugian setiap tahun, kalangan para petani di Aceh harus memahami perubahan iklim, maupun faktor cuaca, baik dikala kekeringan atau disaat musim hujan. Hal tersebut disampaikan Zulfikar Mulieng, Ketua Gerakan Pemuda Berusahatani (Lembaga Gepeubut), Senin (21/3/2021).
Zulfikar Mulieng menjelaskan, pemahaman informasi mengenai perubahan iklim dan cuaca bagi petani akan menjadi faktor penting untuk menjaga stabilitas produksi hasil panen dikemudian hari.
“jika petani tidak jeli mengatur strategi kapan jadwal penanaman yang tepat setiap tahun, maka akan berdampak pada hasil produksi yang menurun,”
Salain faktor iklim, katanya, ada beberapa faktor lain, yang menyebabkan hasil produksi menurun, diantaranya kesediaan pupuk juga terpengaruh, karena setiap musim tanam tidak tersedia dan langka pupuk khususnya pupuk bersubsidi.
Maka kedepan, petani harus memahami informasi mengenai cuaca dan iklim yang dikeluarkan oleh BMKG, sehingga dapat memutuskan kapan harus mulai penanaman.
“Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), setiap hari mengeluarkan data secara rutin mengenai informasi cuaca, sampai seminggu ke depan, termasuk informasi iklim,”
Dengan demikian petani dapat berpedoman dengan data (BMKG) dalam menentukan kapan waktu penanaman dilakukan, sehingga berdampak pada peningkatan hasil panen, (Red).