Vaksinasi adalah Ikhtiar Melindungi Warga

Vaksinasi adalah Ikhtiar Melindungi Warga
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M. Kes, memberikan arahan terkait Percepatan Vaksinasi Sekaligus Evaluasi Dana Desa di Hadapan Para Camat serta Para Keuchik se-Kabupaten Nagan Raya, di Aula Pendopo Bupati Nagan Raya, Senin, (1/11/2021).  
Penulis
|
Editor

Nagan raya, News Analisa – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Nagan Raya Ardimartha, mengajak para keuchik se-Kabupaten Nagan Raya untuk menyukseskan vaksinasi sebagai ikhtiar melindungi masyarakat dari bahaya terpapar Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Ardimartha, usai mendengar pembekalan dari Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah, pada kegiatan Sosialisasi Vaksinasi dan evaluasi Dana Desa, di Aula Meuligoe Bupati Nagan Raya, Senin (1/11/2021). “Kita baru saja mendengarkan informasi dan pemaparan yang detail dari Pak Sekda Aceh. Dengan latar belakang Pak Taqwallah sebagai dokter, maka upaya dan langkah pencegahan yang disampaikan tentu sangat bisa kita percaya, dibandingkan dengan berbagai info dan kabar bohong di medsos. Mari kita dalami agar dapat kita sampaikan kepada masyarakat dengan baik dan mampu dipahami secara benar,” imbau Ardimartha.

Sementara itu, Sekda Aceh dalam pemaparannya menjelaskan, bahwa vaksinasi adalah upaya terbaik melindungi masyarakat. Vaksinasi bukanlah hal baru dalam dunia medis karena telah dilakukan sejak lama. “Selama ini berbagai penelitian dan pengalaman telah membuktikan, bahwa vaksinasi adalah cara yang sudah terbukti ampuh melemahkan penyakit yang dibawa oleh virus. Berdasarkan pengalaman tersebut, saat ini Indonesia dan seluruh dunia sedang gencar melaksanakan vaksinasi, untuk menekan penyebaran covid-19,” ujar Sekda.

Kepada para keuchiek, Sekda juga menceritakan kisah sukses vaksinasi, yaitu vaksinasi cacar dan vaksinasi polio. Berkat gerakan massal imunisasi, penyakit cacar dan polio berhasil ditanggulangi. “Pada dekade 1960-an hingga 1970-an, sebanyak 100 hingga 200 orang divaksinasi cacar setiap hari. Setelah sukses, tahun 1980 imunisasi cacar dihentikan. Selanjutnya, vaksinasi polio tahun 1995-1997. Pada bulan September anak usia 5 hingga 10 tahun diberi vaksin polio. Sejak 2006 kasus polio tidak lagi ditemukan. Hingga akhirnya pada 27 Maret 2014 diterbitkan Sertifikat Bebas Polio,” ungkap Taqwallah.

Baca Juga:  Polres Langsa Gelar Pasukan Operasi Ketupat Seulawah 2024

Sekda juga menambahkan, hingga saat ini setiap calon Jama’ah Haji dan Umrah juga wajib vaksin meningitis, untuk mencegah penularan sakit peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang. “Jika tidak divaksin meningitis, maka calon jamaah haji dan umrah tidak dibolehkan masuk ke wilayah Arab Saudi. Kini, aturan terbaru maskapai penerbangan, yang belum vaksin tidak bisa melakukan perjalanan dengan pesawat terbang” imbuh Taqwallah.

Sekda menegaskan, bahwa kesuksesan pelaksanaan vaksinasi adalah bentuk tanggungjawab pimpinan daerah, sebagai upaya melindungi rakyatnya dari paparan Covid-19. Oleh karena itu, para keuchik diimbau untuk terus mensosialisasikan protokol kesehatan dan menyukseskan gerakan vaksinasi Covid-19. “Pelaksanaan vaksinasi adalah bentuk tanggungjawab seorang pemimpin, bentuk rasa sayang untuk melindungi rakyatnya dari paparan covid-19. Jangan Bosan, mari secara bersama terus kita sosialisasikan dan ajak masyarakat untuk ikut vaksinasi, sebagai bentuk ikhtiar kita mencegah penularan virus ini,” ujar Sekda.

Baca Juga:  Dukung Disdik Aceh, Kapolda: Semua Pihak Harus Terlibat Perangi Covid-19

Covid-19, sambung Sekda, disebabkan oleh virus corona dan dapat diantisipasi dengan vaksinasi. Selain itu, memakai masker dan menjaga jarak juga menjadi hal yang penting diterapkan.
Taqwallah menjelaskan, dari sejumlah kasus yang terjadi di Aceh selama ini, hampir 100 persen pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit adalah pasien yang belum menerima suntikan vaksin Covid-19.

“Virus corona menyerang paru-paru hingga menyebabkan seseorang meninggal dunia karena pernapasan tersendat. Karena itu, akan sangat berbahaya jika seseorang pasien covid-19 belum menerima suntikan vaksin apalagi pasien tersebut memiliki penyakit penyerta. Vaksin bukan obat tapi membentuk kekebalan tubuh seseorang dan kelompok. Vaksin akan meminimalisir dampak buruk covid-19. Jadi, mari sukseskan vaksinasi karena kekebalan kelompok akan terbentuk, jika 80 persen masyarakatnya sudah divaksin,” ujar Sekda.

Evaluasi Dana Desa

Sementara itu, terkait Dana Desa, pria yang pernah dinobatkan sebagai Dokter Teladan oleh Kementerian Kesehatan RI itu, mengimbau seluruh keuchik di Nagan Raya untuk mempercepat pencairan Dana Desa tahap 1 tahun 2022. Taqwallah optimis, dengan keseriusan para aparatur gampong, Dana Desa dapat cair ke kas gampong sebelum 10 Januari 2022. “Setidaknya, bisa lebih cepat dari tahun sebelumnya. Tahun 2021, Dana Desa sukses dicairkan pada bulan Maret, maka tahun 2022 Dana Desa harus bisa cair di bulan Februari,” ujar Taqwallah.

Baca Juga:  Sekda Kembali Ingatkan ASN Pemerintah Aceh Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Dalam pemaparannya, Sekda juga mengungkapkan, bahwa secara nasional pada tahun 2020 dan 2021, pencairan Dana Desa di Aceh menjadi salah satu daerah yang tercepat. Berkaca dari kesuksesan tersebut Sekda optimis, pada tahun 2022 Dana Desa di Aceh bisa cair lebih cepat dari yang sebelumnya. “Mari, bekerja lebih giat agar pencairan serta serapan Dana Desa bisa sukses seperti tahun-tahun sebelumnya, beriringan dengan sukses vaksin. Mari secara bersama-sama kita ajak masyarakat untuk ikut vaksinasi,” kata Sekda.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Aceh Zulkifli, dalam pemaparannya mengapresiasi capaian pencairan Dana Desa di Kabupaten Aceh Barat. “Kami mengapresiasi pencairan Dana Desa di Aceh Barat yang sudah mencapai 85 persen, ini tentu hasil kerja keras seluruh aparatur gampong. Namun, tentu kita tidak boleh berpuas diri, karena Aceh Tenggara sudah sukses mencairkan Dana Desa sebesar 98 persen. Mari terus bekerja keras agar pencairan Dana Desa bisa tercapai sesuai target,” kata Zulkifli. Selain para keuchik, kegiatan hari ini juga diikuti oleh perwakilan Forkopimda Nagan Raya, para Camat dan Kepala Puskesmas se-Nagan Raya.(*)


 

Bagikan:

Tinggalkan Komentar