Internasional, News Analisa – Iran menembakkan sejumlah rudal balistik pada Jumat pada saat penutupan lima hari latihan militer yang disebut para jenderal merupakan peringatan untuk musuh mereka, Israel.
“Latihan ini dirancang untuk menanggapi ancaman yang dibuat beberapa hari terakhir oleh rezim Zionis,” jelas Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri kepada televisi pemerintah.
Bagheri menambahkan, jumlah rudal yang diluncurkan sebanyak 16.
“Dalam latihan ini, sebagian dari ratusan rudal Iran yang mampu menghancurkan sebuah negara yang berani menyerang Iran diluncurkan,” jelasnya, diberitakan dari Al Arabiya, dikutip dari merdeka.com pada minou (26/12/2021).
Latihan militer yang disebut Payambar-e-Azadm atau “Nabi Agung” itu dimulai pada Senin lalu di Provinsi Busherh, Hormozgan, dan Khuzestan.
“Latihan militer adalah peringatan serius kepada pejabat rezim Zionis,” jelas Kepala Garda Revolusi Islam Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami.
“Berbuat kesalahan sekecil apapun, kami akan memotong tangan mereka,” lanjutnya.
Latihan militer ini dilakukan setelah penasihat keamanan nasional Amerika Serikat, Jake Sullivan bertemu Perdana Menteri Israel, Naftali Bennet pada Rabu, di tengah penentangan Israel terhadap upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.
Bennett menuduh Iran melakukan “pemerasan nuklir” dan menuduh pendapatan yang diperolehnya dari keringanan sanksi akan digunakan untuk mengembangkan senjata untuk menyakiti orang Israel.
Para pemimpin Israel juga mengisyaratkan untuk menyerang Iran.
Iran mengatakan hanya ingin mengembangkan program nuklir sipil, tetapi kekuatan Barat mengatakan stok uranium yang diperkaya dapat digunakan untuk mengembangkan senjata nuklir.(*)