Subulussalam, News Analisa – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Provinsi Aceh terus menginformasikan tentang arti pentingnya program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Banggakencana) dan bahayanya Stunting melalui berbagai media oleh. Kepala BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, M.Pd bersama kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Subulussalam Yusmaniar, SP didampingi Kabid ADPIN dan KS Nuraini BM melaksanakan Talk Show di Radio Cahaya Muna FM 96,2 MHz Kota Subulussalam yang di pandu oleh bung Reza dengan tema”Reproduksi sehat, Anak sehat turunkan angka Stunting” Rabu, (13/04/2022).
Mengawali diskusi diKota Sada kata sebutan Kota Subulussalam Kepala BKKBN Aceh mengapresiasi Pemerintah Kota Subulussalam yang telah berkomitmen dalam rangka percepatan penurunan Stunting dengan telah melaksanakan kegiatan rencana percepatan penurunan angka Stunting (RAN-PASTI) dan menyerahkan data keluarga sasaran menurut potensi resiko Stunting serta melaksanakan kegiatan implementasi El Simil tingkat Kabupaten/Kota yang dilaksanakan di Aula Bappeda Subulussalam
Dalam Talk Show di Radio Cahaya Muna para narasumber menerima pertanyaan, terkait bagaimana kondisi stunting di Aceh saat ini dan khususnya di Kota Subulussalam, upaya apa yang telah dan akan dilakukan BKKBN agar dapat menurunkan angka stunting.
Selain hal tersebut, juga terkait dengan bentuk kemitraan dan komitmennya pemerintah daerah kota Subulussalam menanggapi stunting yang cukup tinggi ini, serta ikut serta dalam rencana aksi Nasional dalam percepatan penurunan stunting ditanah air.
Selain menjawab semua pertanyaan dari penyiar radio Kepala BKKBN juga mewanti wanti bahwa Stunting ini akan berdampak tidak baik terhadap generasi yang akan datang oleh karenanya cara penanganannya juga harus ditangani oleh multi sektor.
Pihaknya juga mengajak semua pihak untuk bahu membahu dan berkontribusi secara aktif termasuk para kader sebagai Tim Pendamping Keluarga TPK yang tersebar di seluruh desa yang ada di Subulussalam berjumlah 246 orang tersebut yang akan memastikan atau mendampingi ibu hamil nantinya hingga pasca persalinan dan mengingatkan tentang pentingnya pemberian ASI secara eksklusif kepada anak anaknya, semoga upaya mewujudkan keluarga berencana yang berkualitas akan tercapai hendaknya.
Kami mengingatkan bagi catin dapat mengakses aplikasi dengan melakukan pengunduhan melalui play store untuk perangkat smartphone android dan bagi Tim Pendamping Keluarga Pendampingan yang terdiri dari Kader BKB, Kader PKK dan Bidan dapat mengakses aplikasi berbasis website melalui tautan link https://elsimil.bkkbn.go.id.
Kepala BKKBN secara khusus mengingatkan kepada petugas KB bahwa kita dituntut agar lebih giat dalam menjalankan tugas mengingat selain Stunting juga ada indikator kinerja utama IKU. Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) per WUS usia 15-49 tahun.
Selain itu tambahnya, angka kelahiran remaja umur 15-19 tahun (Age Specific Fertility Rate/ASFR 15-19), prevalensi kontrasepsi modern (Modern Contraceptive Prevelance Rate/mCPR). Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need).
Sedangkan tingkat persentase peserta KB aktif (PA) dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Median Usia Kawin Pertama Perempuan (MUKP), persentase masyarakat (keluarga) yang terjangkau Program Bangga kencana dan persentase tingkat putus pakai pemakaian kontrasepsi (DCR), demikian ungkapnya.***