Nagan Raya – Mayoritas rakyat Aceh dari wilayah barat selatan dan dataran tinggi, kian gencar menyuarakan pemekaran Provinsi Aceh menjadi beberapa daerah baru seperti Provinsi Aceh Leuser Antara (ALA) dan Provinsi Aceh Barat Selatan (ABAS).
Mantan Petinggi GAM di Nagan Raya, Cut Man menilai, tuntutan pemekaran wilayah Aceh tersebut merupakan akumulasi dari kekecewaan rakyat terhadap kalangan DPRA, yang diduga telah mengabaikan keadilan serta pemerataan pembangunan di kawasan barat selatan dan dataran tinggi Aceh, Senin (21/9/2020).
“Tuntutan pemekaran wilayah ini, jelas merupakan bagian dari kekecewaan rakyat terhadap DPRA, yang tidak mendukung pembangunan proyek Multiyears. Ini artinya mayoritas anggota DPRA memang belum peka terhadap keinginan rakyat di daerah mereka masing-masing”, ujar Cut Man.
Dikatakan, tuntutan rakyat terhadap pemekaran Aceh, sebaiknya jangan dianggap remeh oleh para elit Aceh, apalagi tuntutan tersebut merupakan wujud aspirasi dari rakyat ALA-ABAS dari dulu hingga saat ini.
Cut Man juga mengajak para elit politik di Aceh serta elemen masyarakat lainnya, untuk melihat segala bentuk respon masyarakat bawah sebagai bentuk keinginan untuk diperhatikan dalam segala macam kebijakan Pemerintah.
“Masyarakat ingin diperhatikan secara serius, terutama menyangkut keadilan pembangunan wilayah. Jadi seharusnya keberadaan proyek Multi Years demi pemerataan pembangunan, wajib didukung oleh semua pihak, terutama oleh lembaga DPRA, khusus lagi anggota DPRA di daerah pemilihan mereka. Sehingga mereka nanti betul-betul dianggap peka terhadap aspirasi masyarakat” demikian Cut Man, (Red).