Kota Langsa, News Analisa – Keberadaan Pj Walikota Langsa, Said Mahdum Majid, dinilai sebuah produk lama yang akan memperpanjang berbagai kegagalan Pemko Langsa pada dua periode lalu, dan berimbas terhadap proses pembangunan Kota Langsa yang lebih baik kedepan.
“Sudah dua bulan kepemimpinan Pj Walikota Langsa, Said Mahdum Majid, belum ada kerja nyata. Yang ada hanya kegiatan seremonial yang dieksposeserta tak ada gebrakan lainnya. Disini Kami melihat Pj Walikota Said Mahdum masih berpotensi dikendalikan oleh penguasa lama yang sudah lengser. Penilaian ini mudah-mudahan tidak salah, ya kalau salah tolong diperbaiki saja”, demikian diungkapkan Direktur Eksekutif Aceh Legal Consul (ALC), Muslim A Gani SH, Sabtu (29/10/2022).
Sementara, beberapa sumber yang layak dipercaya di lingkungan Pemko Langsa, alasan Pj Walikota Said Mahdum hingga terkesan enggan melakukan kerja nyata, dikarenakan banyak anggaran tahun 2022 yang sudah disikat habis oleh penguasa sebelumnya. Sehingga, tidak ada lagi kegiatan yang bisa dilakukan kecuali belanja rutin dan pegawai saja.
Selain itu, Muslim A Gani menilai Pj Walikota, Said Mahdum, tidak punya konsep untuk membangun Kota Langsa dalam rentang waktu 2 tahun kedepan.
“Ini tidak baik bagi perkembangan sebuah daerah, apalagi issu yang berkembang dia (Pj Walikota, Said Mahdum) jauh hari telah disiapkan oleh penguasa lama, yang bertugas menutupi berbagai masalah dipemerintahan kota langsa”, kata Muslim.
Hal ini lanjut Muslim A Gani, dapat di lihat nyaris tak ada yang dilakukan oleh seorang Pj Walikota Langsa, Said Mahdum, baik perbaikan di internal Pemko terutama soal kepegawaian maupun kegiatan-kegiatan untuk masyarakat.
“Semestinya Pj Walikota tidak stagnan dan tidak menunggu, tapi jemput bola dong. Saya dengar Dia (Pj Walikota) kan pengurus bola di Kota Langsa. Jadi, seharusnya teori itu bisa diterapkan dipemerintahan. Kalau terus berdiam diri, saya khawatir bola masuk ke gawang sendiri sebelum permainan itu selesai. Makanya kami dulu pernah sarankan untuk Aceh khusus Kota Langsa, penempatan Pj Walikota jangan diambil dari bawahan Penguasa lama, ya akhirnya begini jadinya”, demikian Muslim A Gani.***