Banda Aceh – Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala menyelenggarakan konferensi internasional yang menghadirkan para ilmuwan atau ahli one health dan zoonosis dari dalam dan luar negeri. Konferensi tersebut adalah 2ndInternational Conference on Veterinary, Animal, and Environmental Sciences (ICVAES 2020) yang diselenggarakan melalui virtual di Banda Aceh, Indonesia, pada tanggal 22-23 Oktober 2020.
Konferensi ICVAES 2020 merupakan forum internasional tahunan yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala dengan menghadirkan para peneliti, dosen, praktisi, serta mahasiswa, yang berasal dari dalam dan luar negeri. Tema konferensi tahun kedua ini adalah “Strategies for achieving sustainable development goals post pandemic covid-19 through research in veterinary, animal, and environmental sciences”.
Sejumlah materi Artikel yang dihasilkan dalam konferensi ICVAES 2020 ini telah terindeks oleh Web of Science. Eventinternasional ini menjadi wadah bagi peserta konferensi baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk saling berbagi informasi, ide, ilmu pengetahuan, pengalaman, inovasi, hasil-hasil penelitian, dan perkembangan informasi terkini mengenai metodologi, teori, aplikasi dalam bidang veteriner, animal, dan environmental science. Beberapa negara yang turut berpartisipasi dan hadir dalam ICVAES 2020, yaitu Amerika Serikat, Australia, Swiss, Republic Ceko, Turki, Malaysia, dan Indonesia.
Opening ceremony ICVAES 2020 dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Oktober 2020 pkl 09.00 WIB oleh Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng (Rektor Universitas Syiah Kuala).
Rektor Unsyiah sangat mengapresiasi pelaksanaan konferensi ini dan sangat berharap ditemukannya suatu pendekatan atau solusi terhadap permasalahan Bangsa Indonesia pada khususnya dan masyarakat global pada umumnya.
Rektor mengungkapkan bahwa di satu pihak pandemi Covid-19 ini menimbulkan sekat-sekat antar negara atau masyarakat, namun di pihak lain muncul banyak peluang dan potensi kerjasama bagi kemajuan teknologi dan ekonomi pascabencana, misalnya perlu dipikirkan keterlibatan Unsyiah dalam memproduksi vaksin atau perangkat deteksi dini penyakit (rapid test). Selama ini Unsyiah sudah menjadi pioneer di Aceh dalam membantu masyarakat memperoleh pelayanan swab, sehingga cepat diketahui apabila ada penderita Covid-19.
Konferensi ICVAES 2020 turut menghadirkan Keynotes Speakers antara lain Prof. Dr. drh. Srihadi Agung Priyono, M.Sc (IPB University, Indonesia), Prof. Dr. Graeme Martin (University of Western Australia), dan Dr. Noor Khalidah Abdul Hamid (Pusat Pengajian Sains Kajihayat, Universiti Sains Malaysia, Malaysia), Prof. Dr. David Modry (University of Veterinary and Pharmaceutical Sciences, Brno-Czech Republic), Prof. Dr. Musa Yavuz (Isparta Applied Science University, Turkey), dan Prof. Dr. Med. Vet. Jean-Michel Hatt (Zurich University).
Ketua panitia ICVAES 2020 Dr. drh. Muhammad Hambal menyampaikan bahwa topik yang dibahas dalam konferensi tahun ini mencakup aspek One Health and New Emerging Diseases, Veterinary and Wild Life Sciences, Marine and Aquatic Sciences, Environment and Forest Protection, Food Security, dan Livestock Management.
Ketua panitia selanjutnya menambahkan tidak bisa dipungkiri bahwa pencetus awal dari pandemi ini adalah penyakit yang ditimbulkan oleh hewan, dengan terjadinya evolusi mikroorganisme yang bermutasi menyebar dari manusia ke manusia.
Jumlah paper yang disubmit pada tahun ini sebanyak 70 paper dari beberapa negara. ICVAES 2020 terbagi menjadi 2 main event yaitu Panel Session dan Parallel Session.
Alhamdulillah pada tahun ini Unsyiah mengadakan secara keseluruhan tujuh event internasional yang diharapkan menghasilkan ratusan paper internasional, demikian pungkas Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (22/10/2020). (Red)