Kinerja PDAM Langsa Memprihatinkan, Warga Beli Air Lengkong, Sang Direktur Beri Alasan Teknis

Kinerja PDAM Langsa Memprihatinkan, Warga Beli Air Lengkong, Sang Direktur Beri Alasan Teknis
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM Kota Langsa)  
Penulis
|
Editor

Kota Langsa, News Analisa – Kinerja manajemen PDAM Tirta Keumuning Langsa dalam memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat dikabarkan makin memprihatinkan. Suplai air bersih untuk rakyat di beberapa Gampong, terutama dalam sepekan terakhir sering kali “padam”.

Di Kompleks Avina Menteng Indah Gampong Matang Seulimeng Kecamatan Langsa Barat, warga mengaku sudah seminggu tidak mendapatkan distribusi air bersih dari Perusahaan milik Pemerintah Kota Langsa itu.

“Kami sudah satu minggu mati air PDAM. Untuk mandi dan kebutuhan lainnya, Terpaksa kami beli air lengkong sebesar Rp 250 ribu untuk satu tanki “, ujar warga yang minta tidak disebutkan namanya, sambil mengutuk buruknya kinerja manajemen PDAM Tirta Keumuning Langsa, Rabu (9/11/2022)

Menurut warga di kompleks tersebut, distribusi air PDAM ke rumah mereka bukan hanya sekali saja padam tapi sudah berulangkali. Warga juga sudah sering menyampaikan keluhan krisis air bersih ini kepada pihak manajemen PDAM Langsa, tapi tidak ada tanda-tanda penyelesaian atau tindaklanjut.

“Kami minta Pj Walikota Langsa untuk bertindak tegas menyangkut masalah yang ada di PDAM ini agar tidak berlarut-larut. Kami sebagai rakyat tidak butuh bahasa diplomatis, kami butuh tindakan nyata. Karena faktanya sampai hari ini air PDAM saja belum mengalir ke rumah kami” ujar warga.

Baca Juga:  Iqbal Piyeung Terpilih Sebagai Ketua Kadin Aceh Periode 2022-2027

Sementara itu, fenomena macetnya suplai air bersih dari PDAM Langsa ini juga banyak di keluhkan oleh warga dari Gampong lainnya dalam wilayah Kota Langsa.

Masyarakat berharap, pemerintah Kota Langsa untuk benar-benar memperbaiki manajemen PDAM Langsa, sehingga rakyat tidak di rugikan.

“Berapa banyak uang milik rakyat mengalir ke PDAM Langsa dalam bentuk penyertaan modal atau entah apa lagi nama lainnya. Tapi distribusi air bersih untuk rakyat, selalu saja mengecewakan. Kalau gak sanggup lagi, lebih baik swastakan aja PDAM Langsa biar gak rugi alokasi uang rakyat. Ini yang nampak sejahtera kami liat cuma petinggi-petinggi PDAM nya saja”, kata warga dengan nada kesal.

Menanggapi keluhan warga, Direktur PDAM Tirta Keumuning Langsa, Azzahir SE, yang dikonfirmasi Wartawan mengatakan, persoalan air suplai air terhambat hari ini bukan karena manajemen PDAM, akan tetapi karena teknis di lapangan. Di mana penampungan di Water Treatmen Plan (WTP), Resevoir, Paraset, Intake dan waduk, terdampak banjir yang terjadi kemarin akibat meluapnya Krueng Langsa.

Baca Juga:  Jeffry Sentana : PDAM Tirta Keumuneng Salah Satu Rapor Merah Pemerintahan UMARA

Jadi hari ini, petugas teknis di lapangan sedang melakukan upaya pembersihan lumpur yang menumpuk di Water Tredmen Plan (WTP), Resevoir, Paraset, Intake dan waduk tersebut.

“Untuk itu, pihak manajemen PDAM Langsa memohon maaf kepada seluruh pelanggan atas ketidaknyamanan karena pendistribusian air ke pelanggan sedikit terhambat. Insya allah, dalam beberapa hari ke depan suplai air perlahan sudah mulai normal kembali”, ujar Azzahir.

Sementara, pengamat Sumber Daya Air dan Hidrolika Langsa yang enggan disebutkan namanya mengatakan, alasan yang diungkapkan oleh Direktur PDAM Langsa menyangkut macetnya suplay air adalah alasan klasik dari seorang yang tidak memahami teknis yang sebenarnya.
Atau, alasan mengada-ada itu sengaja di ungkapkan ke publik untuk menutupi kinerjanya yang sangat buruk.

Baca Juga:  Gubernur Aceh Paparkan Kebijakan Penanganan Covid-19 dalam Konferensi Internasional

“Bagi kami orang teknis, alasan Direktur PDAM Langsa ini menunjukkan kurangnya nalar yang bersangkutan. Seharusnya orang yang disiplin ilmunya di bidang ekonomi jangan bicara teknis. Nanti kami bisa ketawa”, ujarnya sambil tersenyum.

Dikatakan, seharusnya shut down atau secara sistem dapat di lakukakan secara bergantian. Artinya reservoir itu tidak satu unit dan pastinya ada beberapa unit. Pembersihan sedemen dapat dilakukan secara berganti di setiap reservoir, sehingga suplai air bersih bisa di gilir dan masyarakat tidak sampai menunggu satu minggu mati air PDAM, yang telah terjadi berulang-ulang.

“Jadi, saya sarankan kepada Pj Walikota Langsa untuk mengkaji ulang alasan teknis yang diungkapkan Direktur PDAM Langsa terkait macetnya suplai air ke masyarakat, yang menurut penilaian kami adalah alasan yang mengada-ada. Atau sebaiknya segera dilakukan audit menyeluruh pada instansi tersebut untuk mengetahui dimana letak “kebocoran” atau masalah yang sebenarnya” demikian ungkap Pengamat.***


 

Bagikan:

Tinggalkan Komentar