Banda Aceh, News Analisa – Menyikapi persoalan Rasisme, dimana ada salah satu relawan yang diduga merupakan pendukung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, yang mengkritik atas ujaran Rasisme terhadap mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) asal Papua, Natalius Pigai, yang dimuat di akun Facebooknya, sontak menjadi sorotan beberapa kalangan.
Pasalnya, ujaran Rasisme yang diunggah di akun Facebook yang diduga milik Ambroncius itu, terpampang foto Natalius Pigai dan menyandingkannya dengan foto Gorila. Di unggahan lainnya, dia mengomentari pemberitaan yang berisi pernyataan Natalius, bahwa rakyat berhak menolak vaksinasi Covid-19.
“Mohon maaf yang sebesar-besarnya. Vaksin sinovac itu dibuat untuk MANUSIA bukan untuk GORILLA apalagi KADAL GURUN. Karena menurut UU Gorilla dan kadal gurun tidak perlu di vaksin. Faham?” Begitu teks yang tertulis dalam unggahan tertanggal 12 Januari itu, dilansir tempo.co
Tubagus Rahmad Sukendar, S.Sos., SH., selaku Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) sontak geram. Ia mengecam pelaku dalam cuitan di Facebook, dimana Natalius Pigai mendapatkan perlakuan miring dan menggunakan komentar rasis untuk menyerang orang berlainan paham.
Rahmad Sukendar yang juga merupakan Ketua Umum Barisan Pelopor Indonesia (BPI) menyampaikan kecaman keras. “Saya mengecam ujaran Rasis Ambroncius Nababan yang bersikap berlebihan dan telah bersikap Rasisme hanya karena berbeda pemahaman dan pandangan politik. Papua adalah saudara sebangsa dan setanah air, janganlah menjadikan bahan candaan dan penghinaan terhadap orang Papua,” ujarnya.
Banyak oknum di negeri ini yang mencari kesalahan dan kelemahan fisik dari sosok Natalius Pigai. Yang hanya karena berbeda pemahaman dan pandangan, namun senantiasa menjadikan sasaran tembak politikus dan oknum. Agama apa pun di dunia ini tidak pernah mengajarkan sindiran yang sampai mengarah ke Rasisme.
“Kami dari Barisan Pelopor Indonesia (BPI) meminta kepada Tim Siber Bareskrim untuk segera menangkap pelakunya, agar tidak ada lagi Rasisme di NKRI,” tegasnya. (*)