Kemendikbud Ristek Gelar Workshop Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

Kemendikbud Ristek Gelar Workshop Persiapan Pembelajaran Tatap Muka
Anggota (DPRK) Kota Banda Aceh H. Ilmiza Sa’aduddin Djamal, MBA, bersama Dirjen Kemendikbud Ristek Jumeri, S.TP, M.Si. saat pembukaan workshop pendidikan di Banda Aceh, Rabu, 06/10/2021.  
Penulis
|
Editor

 


Banda Aceh, News Analisa –  Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengadakan kegiatan Workshop Pendidikan dengan Tema “ Persiapan Pembelajaran Tatap Muka dalam Rangka Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif di Sekolah”. Kegiatan workshop Pendidikan dihadiri langsung oleh Kepala sekolah yang di Kota Banda Aceh berlangsung di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh, pada Selasa (5/10/2021).

Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) meelakukan persiapan pembelajaran tatap muka Kota Banda Aceh sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 44 Tahun 2021 dan Intruksi Walikota Nomor 16 Tahun 2010 bahwa Kota Banda Aceh memasuki zona tingkat tiga dan siap melaksanakan pendidikan tatap muka dengan prokes yang ketat.

Baca Juga:  Sempat Menolak Anaknya Dirawat di RS, Kini Balita Penderita Gizi Buruk Asal Pidie Jaya Mulai Ditangani di RSUDZA

Workshop Pendidikan ini dibuka Dirjen Kemendikbud Ristek Jumeri, S.TP, M.Si. diikuti oleh Kepala Sekolah dan Guru Kota Banda Aceh dengan protokol menerapkan kesehatan yang ketat, para peserta workshop diwajib melakukan mengecek suhu tubuh dan melakukan Swab Antigen sebelum memasuki ruangan pelatihan.

Anggota (DPRK) Kota Banda Aceh H. Ilmiza Sa’aduddin Djamal, MBA yang menjadi narasumber workshop pendidikan mendorong kebijakan pemerintah bahwa Kota Banda Aceh siap melaksanakan pendidikan tatap muka sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 44 Tahun 2021 dan Intruksi Walikota Nomor 16 Tahun 2010 dengan prokes ketat.

Baca Juga:  Pj Gubernur Optimis, Kejuaraan Tinju Amatir Lahirkan Ksatria Ring Tinju Baru

“Pembelajaran tatap muka merupakan kebutuhan yang diharapkan semua pihak, meskipun dengan keadaan terbatas,” ujar Ilmiza.

Melalui pembelajaran tatap muka di Kota Banda Aceh, Ilmiza mengharapkan akan mengurangi dampak yang tidak diinginkan terjadi selama pembelajaran daring berlangsung.

“Pembelajaran secara online memiliki banyak kendala, diantaranya faktor ekonomi, terciptanya karakter yang tidak berakhlakul karimah sehingga akan menciptakan “los generasi”, hilangnya generasi dengan mutu dan daya pikir yang tinggi,” ujarnya.

Baca Juga:  Kota Banda Aceh Juara Umum LKS Provinsi Aceh 2021

Selain itu lanjutnya, untuk mewujudkan Pendidikan yang berkualitas pemerintah melalui dinas pendidikan perlu memberikan panduan bagi para tenaga pendidik agar lebih memahami teknologi yang terus berkembang, demikian ungkapnya.(*)


Bagikan:

Tinggalkan Komentar