Jangan Dekati Zina

Jangan Dekati Zina
Pimpinan Pesantren Modern Al-Manar Aceh Besar Tgk Ikhram M Amin SS MPd.  
Penulis
|
Editor

Aceh Besar, News Analisa – Pimpinan Pesantren Modern Al-Manar Aceh Besar Tgk  Ikhram M  Amin  SS  MPd mengatakan,  dosa besar yang dibenci oleh Allah SWT salah satunya adalah zina, yaitu  melakukan hubungan seks yang belum ada ikatan nikah. Hal itu disampaikannya dalam khutbah Jum’at di Masjid Besar Abu Indrapuri,  25 November 2022/30 Rabiul Akhir 1444 H.

Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak kudapati dosa besar setelah berbuat syirik kepada Allah, kecuali orang yang memasukkan benihnya ke dalam rahim yang belum ada kehalalannya (wanita yang belum ada ikatan nikah)”. Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Aku tidak mengetahui setelah pembunuhan dosa yang besar daripada zina”.

Baca Juga:  Gubernur Nova, Angkat T. Aznal Zahri Sebagai Plt Kepala Biro PBJ

Tgk Ikhram menambahkan, zina adalah satu dosa yang mengumpulkan semua keburukan agama, hilangnya warak, rusaknya muruah, pengkhianatan, kebohongan, hilangnya sifat malu, lemahnya keyakinan, rusaknya keturunan, serta menghilangkan kenikmatan yang Allah halalkan. Zina juga  menjerumuskan ke dalam penyesalan yang tak berkehabisan dan puncaknya  kembali dalam kehinaan hewani, bahkan lebih rendah, serta kemarahan Allah SWT.

“Di antara penyebab seseorang terjerumus ke dalam perbuatan yang nista ini ialah lemahnya iman dan lemahnya keyakinan terhadap hari pembalasan,”  tegas Kepala KUA Kecamatan Ingin Jaya ini.

Allah berfirman  mensifati ciri-ciri ibadurrahman,  “Dan mereka adalah orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah, kecuali dengan alasan yang benar dan mereka tidak berzina. (QS Al-Furqan: 68). Nabi Muhammad bersabda, “Tidak berzina seorang pezina ketika ia berzina sedang ia beriman”. (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga:  Syakira Kecil Pedagang Salak Pliek U Bercita Cita Menjadi Seorang Guru

Oleh karena itu,  ujar Wakil Sekretaris PW Al Jam’iyatul Washliyah Aceh ini, orang yang terlanjur terjerumus ke dalam perbuatan nista ini, dengan  segala bentuknya hendaklah segera bertaubat kepada Allah sebelum terlambat. Sebelum perbuatan ini menjadi kecanduan seseorang, sebab jika hal itu terjadi, maka  akan sangat sulit baginya untuk bertaubat dan meninggalkan perbuataannya.

“Berhentilah sebelum Allah menghukum kita dengan mencabut kenikmatan dari apa yang Allah halalkan untuk kita sebagai salah satu bentuk hukuman dunia dan ketahuilah bahwa tabiat syahwat itu tidak akan pernah dapat dipuaskan dengan memperturutkannya,” harapnya.

Baca Juga:  Tentara Afghanistan-Taliban Bertempur Perebutkan Kota Kunduz

Imam Ibnu Al-Qayyim berkata, “Para pecandu syahwat itu akan terus-menerus ketagihan untuk melakukannya sampai pada kondisi mereka tidak lagi merasakan kenikmatan ketika melakukannya sedang mereka tidak lagi mampu untuk meninggalkannya”.

Akhirnya, Tgk Ikhram meminta kaum muslim berhenti sebelum nantinya tidak mampu lagi untuk berhenti. Bila penyesalan telah menyelimuti sanubari dan tekad tidak mengulangi perbuatan nista ini telah bulat, istighfar kepada Allah SWT senantiasa dipanjatkan.

“Bila jalan-jalan yang akan menjerumuskan kembali ke dalam kenistaan ini telah ditinggalkan, maka semoga berbagai dosa dan hukuman Allah SWT atas perbuatan ini dapat terhapuskan,” pungkasnya.***


 

Bagikan:

Tinggalkan Komentar