Demokrat Tegaskan Isu Kudeta Bukan Masalah Internal Partai

Demokrat Tegaskan Isu Kudeta Bukan Masalah Internal Partai
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam video keterangan pers, Jumat (5/2/2021).(Dokumentasi/Partai Demokrat)  
Penulis
|
Editor

Jakarta – Partai Demokrat menepis anggapan Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang menyebut isu kudeta di Partai Demokrat sebagai masalah internal Partai Demokrat. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menegaskan, Gerakan Pengambilalihan Partai Demokrat (GPKPD) juga melibatkan pihak eskternal Partai Demokrat yakni Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

“Fakta menunjukkan bahwa yang melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPKPD) bukan hanya segelintir kader dan eks kader Partai Demokrat tetapi benar-benar melibatkan pihak eksternal dalam hal ini paling tidak KSP Moeldoko,” kata Riefky dalam keterangan pers, Jumat (5/2/2021)

Riefky menuturkan, fakta juga menunjukkan, Moeldoko tidak hanya mendukung GPKPD tetapi juga secara aktif akan mengambil alih kepemipinan Partai Demokrat melalui gerakan tersebut. “Jadi sangat jelas bahwa GPKPD bukanlah hanya gerakan internal partai atau hanya permasalahan internal partai semata,” kata dia.

Baca Juga:  17 Tahun Perdamaian Aceh, KPA Pertanyakan Kejelasan Kongkret Persoalan Bendera Aceh

Di lansir dari Media Kompas.com, Riefky pun mengingatkan, GPKPD itu bukan peristiwa pertama di mana ada pihak eksternal yang ingin mengambil alih kepemimpinan sebuah partai. Ia mencontohkan, pada 22 Juni 1996 lalu, terdapat Kongres Luar Biasa Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Medan yang berujung pada turunnya Megawati Soekarnoputri sebagai pimpinan PDI saat itu.

“KLB tersebut juga bukan hanya permasalahan internal PDI atau konflik antara kubu Megawati dan kubu Soerjadi, tetapi ada campur tangan dan pelibatan eksternal dalam hal ini elemen pemerintah,” kata Riefky. Riefky menegaskan, jika GPKPD dibiarkan, hal itu dapat mendorong pejabat negara lainnya yang memiliki ambisi politik untuk menempuh jalan pintas yang tidak sejalan dengan etika politik.

Baca Juga:  Peduli UMKM, Sekjend Demokrat Bantu Abang Becak Aceh Jaya

“Kalau hal begitu menjadi kultur dan kebiasaan, betapa terancamnya kedaulatan partai-partai politik di negeri ini, sekaligus betapa tidak aman dan rapuhnya kehidupan demokrasi kita,” kata Riefky. Diberitakan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, isu kudeta di tubuh Partai Demokrat sebagai dinamika internal partai.

Hal itu disampaikan Pratikno saat menjelaskan alasan pihaknya tidak akan menjawab surat dari AHY yang ditujukan kepada Jokowi. Surat itu terkait isu pengambilalihan kepemimpinan AHY yang diduga melibatkan pejabat penting di lingkaran dekat Presiden dan menyeret nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

Baca Juga:  Seluruh Sekda di Aceh Ikut Zikir Bersama di Kantor Gubernur

“Karena itu adalah perihal dinamika internal partai, itu adalah perihal rumah tanggal internal Partai Demokrat yang semuanya kan sudah diatur di dalam AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga),” ujar Pratikno.(Red)

Sumber:Kompas.com

Bagikan:

Tinggalkan Komentar