Jakarta, News Analisa – Hacker Bjorka diduga bisa mengumpulkan miliaran data pribadi lewat data situs leak yang pernah dikelolanya pada 2021. Bagaimana prosesnya?
Diketahui, Bjorka sejak Agustus membocorkan miliaran data pribadi yang diduga berasal dari IndiHome, Tokopedia, KPU, surat untuk Presiden Jokowi, hingga data pribadi para pejabat.
Akun platform intelijen dark web Darktracer mengungkap Bjorka pernah mengelola situs bocoran data leaks.sh. Dari situs ini, dia mengumpulkan miliaran kredensial alias user login sekaligus password-nya.
Dari jalur itu, kata dia, Bjorka meretas berbagai situs.
“Bad actor, ‘Bjorka,’ created and operated a leaked data search engine site called ‘leaks[.]sh’ in 2021. He had billions of leaked credentials and used them for hacking,” ungkap dia via akun @darktracer_int, dilansir dari CNN, pada Selasa(13/9/2022).
(Aktor jahat Bjorka membuat dan mengoperasikan situs mesin pencari data ‘leaks[.]sh pada 2021. Dia punya miliaran bocoran kredensial dan menggunakannya untuk nge-hack, red)
Darktracer menampilkan screenshot sebuah thread alias utas di situs berbagi bocoran data RaidForums yang dibuat user bernama Bjorka.
“Leaks.sh, Free & Unlimited Data Breach Search Engine (Beta) by Bjorka – February 12, 2021 at 11:04 PM,” demikian dikutip dari tampilan layar itu.
Dalam tangkapan layar yang sama, Bjorka mengakui membangun leaks.sh karena kesal dengan pencarian data berbayar.
“Why I built leaks.sh? Because are ridicoulous. They are charge people to look up data,” ucapnya, tanpa merinci siapa “they” itu.
Tak ketinggalan, Bjorka mengaku leaks.sh tak menarik dana maupun menyimpan data-data itu. “i don’t want to keep your data,” klaimnya.
Darktracer melanjutkan Bjorka saat itu menggunakan Jaringan Pribadi Maya (VPN) berdasarkan unggahan tangkapan layar smartphone-nya. “He is using VPN,” kicaunya.
Terpisah, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan pihaknya masih menyelidiki sumber kebocoran data-data yang diumbar Bjorka.
“Masih kita telusuri,” ucapnya, saat ditemui di kantor BSSN, Jakarta, Selasa (13/9).
“Kita kerjasama dengan Bareskrim Polri nanti. Mereka saya rasa akan bisa menjelaskan karena lebih teknis, tapi mereka kita bantu juga. Jadi nanti kita tunggu saja karena ini terkait dengan forensik digital dan sebagainya. Jadi emang yang jelas kita kerjakan dan koordinasi dengan yg lain,” tutur dia.***