Belarusia-Rusia Perpanjang Latihan Militer Gabungan

Belarusia-Rusia Perpanjang Latihan Militer Gabungan
Jet-jet tempur Rusia dan Belarusia mengudara dalam latihan militer gabungan di tengah krisis Ukraina (Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko Jr)   
Penulis
|
Editor

Internasional, News Analisa –  Belarusia dan Rusia akan memperpanjang latihan militer gabungan imbas meningkatnya ketegangan di Ukraina. Perpanjangan dilakukan setelah sebelumnya Rusia berjanji akan mengakhiri latihan bersama Belarusia pada akhir pekan ini.

“Presiden Belarus dan Rusia memutuskan untuk melanjutkan inspeksi kesiapan pasukan Negara Persatuan,” kata Menteri Pertahanan Belarusia Victor Khrenin dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP dan Reuters, Minggu (20/2/2022)

Khrenin mengatakan keputusan itu diambil karena meningkatnya aktivitas militer di sepanjang perbatasan Belarusia dan Rusia dan karena “eskalasi” di Ukraina timur.

Latihan di Belarusia — yang dijadwalkan berakhir hari Minggu telah memperburuk ketegangan antara Moskow dan Barat terkait serangan Rusia yang dikhawatirkan di Ukraina.

Baca Juga:  Pemerintah Aceh Distribusikan 200 Riau Masker Tambahan ke Dayah

NATO mengatakan Rusia menempatkan hingga 30.000 tentara di Belarusia dan dapat menggunakannya sebagai bagian dari pasukan invasi untuk menyerang Ukraina, meskipun Moskow menyangkal niat tersebut.

Kementerian pertahanan Belarusia mengatakan tahap-tahap yang akan datang dari latihan skala besar akan melanjutkan tujuan untuk memastikan tanggapan militer yang memadai terhadap setiap ancaman eksternal. Namun pihaknya tidak menentukan kapal latihan militer bersama itu akan berakhir.

Orang kuat Belarus Alexander Lukashenko telah menjadi sekutu yang semakin dekat dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin. Ikatan ini tumbuh lebih kuat setelah Moskow memberikan bobot politiknya di belakang Minsk selama protes besar anti-pemerintah pada tahun 2020.

Baca Juga:  Gubernur Aceh, Lepas Perdana Keberangkatan KMP Aceh Hebat 1

Oposisi Belarus yang diperangi telah khawatir bahwa pasukan Rusia mungkin tidak meninggalkan negara mereka setelah latihan tersebut. Dengan begitu langkah itu akan kian mempererat hubungan antara Putin dan Lukashenko.

Namun, Menteri Luar Negeri Belarus Vladimir Makei mengatakan tak lama setelah latihan dimulai awal bulan ini bahwa “tidak seorang pun” tentara Rusia akan tetap berada di negara itu setelah manuver gabungan besar-besaran berakhir.

Kepresidenan Prancis juga mengatakan bahwa Emmanuel Macron telah menerima jaminan dari Putin bahwa pasukan Rusia akan angkat kaki setelah latihan gabungan berakhir.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dalam wawancara dengan BBC yang disiarkan pada hari Minggu bahwa Putin mungkin tidak berpikir logis sehingga ancaman sanksi mungkin tidak cukup untuk mencegah invasi Rusia ke Ukraina.

Baca Juga:  Wakapolda Aceh Ikut Apel Gelar Pasukan Pengamanan Kedatangan Wapres RI

“Sanksi mungkin tidak cukup untuk menghalangi aktor irasional dan kami harus menerima saat ini bahwa Vladimir Putin mungkin berpikir secara tidak logis tentang ini dan tidak melihat bencana di depan,” kata Johnson kepada BBC.

Diketahui wilayah Ukraina Timur memanas setelah ratusan peluru artileri meledak di sepanjang jalur kontak antara tentara Ukraina dan separatis pro-Rusia. Akibat penembakan dan ledakan di mana-mana, ribuan orang terpaksa harus dievakuasi, kian meningkatkan kekhawatiran akan invasi Rusia.***

Sumber: detik.com


 

Bagikan:

Tinggalkan Komentar

Live Streming